Anakmu dikepung rasa sia-sia,
rasa bersalah, rasa amat kotor,
rasa
banyak bacot, rasa tak berbuat dan Ibu duduk abadi di hadapan jiwaku,
dengan senyum yang bagai tak tertanggungkan.
Mestinya anakmu bertugas menulis buku, dan ia telah tuangkan rangka beserta judul-judulnya yang seram.
Tapi begitu jijik ia kepada dirinya sendiri.
Untuk apa semua reka-reka intelektual itu,
sesudah sekian ratus
Home »
» Puisiku Bukan Menyakitimu Ibu
Puisiku Bukan Menyakitimu Ibu
Written By Unknown on Friday 28 June 2013 | 04:28
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
0 comments:
Post a Comment